Halo Sobat TURU! Apakah kamu atau temanmu sering merasa sangat mengantuk dan bisa tiba-tiba tertidur di mana saja? Jika ya, itu bisa jadi gejala narkolepsi, yaitu gangguan pada sistem saraf yang mengatur aktivitas tidur. Rasa ngantuk berlebihan ini bukanlah kondisi normal dan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Penting untuk mengenali gejala narkolepsi agar dapat segera diobati.

 

Penyebab Narkolepsi

Penyebab pasti narkolepsi belum diketahui, tetapi banyak pengidap memiliki kadar hipokretin yang rendah. Hipokretin adalah zat kimia di otak yang membantu mengontrol waktu tidur. Rendahnya hipokretin diduga disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh sendiri, sebuah kondisi autoimun. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi autoimun ini adalah:

– Stres

– Perubahan pola tidur mendadak

– Perubahan hormon, seperti saat pubertas atau menopause

– Kelainan genetik

– Infeksi, seperti bakteri streptokokus atau flu babi

 

Selain kondisi autoimun, beberapa penyakit lain juga dapat merusak bagian otak yang memproduksi hipokretin, seperti:

– Cedera kepala

– Tumor otak

– Multiple sclerosis

– Ensefalitis (peradangan otak)

 

Gejala Narkolepsi

Gejala narkolepsi meliputi:

1. Kantuk Berat pada Siang Hari: Pengidap sering merasa sangat mengantuk di siang hari, terutama setelah makan atau saat berbicara dengan orang lain, sehingga sulit berkonsentrasi.

   

2. Serangan Tidur: Pengidap bisa tertidur secara tiba-tiba di mana saja dan kapan saja. Jika tidak terkontrol, serangan tidur bisa terjadi beberapa kali sehari.

 

3. Mengalami Halusinasi: Rasa kantuk yang berlebihan dapat menyebabkan halusinasi, seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada, baik saat tidur maupun tidak.

 

4. Ketindihan (Sleep Paralysis): Gejala ini membuat pengidap tidak bisa bergerak atau berbicara untuk beberapa saat saat hendak terbangun atau mulai tidur.

 

5. Gangguan Ingatan: Narkolepsi dapat menyebabkan pengidap sering lupa aktivitas yang baru saja dilakukan dan menurunkan konsentrasi.

 

6. Sakit Kepala: Tidur yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala.

 

7. Depresi: Kesulitan dalam bekerja dan beraktivitas dapat menyebabkan perasaan depresi pada pengidap.

 

Gejala narkolepsi dapat muncul tiba-tiba atau berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat ya, Sobat TURU!