

Please do not sleep yet... ;)
Please do not sleep yet... ;)
2024-07-12T15:42:22 | TURU Bed Editorial Team
Halo Sobat TURU! Pernah ga sih ketika kamu habis minum kopi malah jadi lelah bukan lebih bersemangat?
Jika kopi membuat kamu mengantuk, kemungkinan ada penyebab utama di baliknya. Meskipun kafein dalam kopi bekerja dengan memblokir reseptor adenosin (molekul yang menyebabkan rasa kantuk) di otak, kafein terkadang dapat memberikan efek yang lebih keras dari yang diharapkan. Di lain waktu, bahan tambahan seperti produk susu dan gula mungkin menjadi penyebab sebenarnya yang membuat kamu lelah.
Kopi biasanya dianggap sebagai minuman pilihan saat bangun pagi, namun kafein yang dikandungnya mungkin lebih berbahaya daripada membantu. Simak alasan mengapa kafein mungkin membuat kamu mengantuk.
Dikenal sebagai hormon stres, kadar kortisol dapat meningkat dengan meminum kafein. Ketika kadar kortisol meningkat, hal ini dapat membuat kamu waspada, sehingga menimbulkan perasaan cemas dan stres yang dapat membuatmu terjaga di malam hari.
Meskipun kecemasan dan stres mungkin membuatmu merasa lebih terjaga pada saat itu, hal tersebut dapat menyebabkan perasaan lelah di kemudian hari. Jika kamu sulit tidur karena stres, kamu mungkin ingin mencoba metode 4-7-8, yang dapat membantu rileks dan meredakan kecemasan sehingga dapat tertidur kembali di malam hari.
Adenosin adalah molekul yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan dapat membuat kamu mengantuk. Saat minum kopi, tubuh menyerap kafein di dalamnya, dan ketika kafein ini mencapai otak, ia menempel pada reseptor adenosin kita.
Kafein dapat memblokir efek adenosin, yang membuatmu merasa waspada setelah minum kopi di pagi hari. Namun, begitu kafeinnya habis, tubuh mungkin mengalami penumpukan adenosin yang menyerang sekaligus, itulah sebabnya kopi bisa membuat merasa lelah.
Jika kamu rutin mengonsumsi kopi atau bentuk kafein lainnya, toleransi kamu mungkin meningkat seiring berjalannya waktu. Karena kafein bekerja dengan menghalangi efek adenosin, tubuh mungkin mulai memproduksi lebih banyak reseptor adenosin sebagai responsnya.
Jika tubuh memproduksi lebih banyak reseptor adenosin, jumlah kopi yang biasa kamu minum mungkin tidak akan sebanyak itu seiring berjalannya waktu. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa paparan kafein secara terus-menerus mungkin tidak memengaruhi cara tubuh memetabolismenya. Artinya, ada yang mengatakan bahwa toleransi kafein mungkin lebih merupakan fiksi daripada fakta.
Jika kamu minum kopi dengan pemanis tambahan seperti gula, sirup, atau madu dan tubuh tidak terbiasa dengan pemanis dalam kopi, tubuh mungkin akan memproduksi insulin tambahan sebagai responsnya. Hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah turun, yang menyebabkan penurunan gula darah.
Pernahkah kamu merasa perlu ke kamar mandi lebih sering setelah minum kafein? Hal ini mungkin terjadi karena kafein bersifat diuretik, artinya dapat membantu membuang air dan garam dalam tubuh.
Kalau kamu meminum secangkir kopi tanpa menghidrasi dengan baik, kamu mungkin akan segera merasakan efek dehidrasi, seperti:
Untuk membantu mencegah dehidrasi, pastikan kamu minum cukup air pada pagi hari ya, Sobat TURU!
Category :